Seberapa burukah algortima tiktok terhadap fokus anda dan bagaimana cara mengatasinya?
Apakah kamu pernah merasa kesulitan fokus belakangan ini? Jika iya, kamu tidak sendiri. Banyak orang melaporkan bahwa kualitas fokus mereka menurun, terutama karena penggunaan media sosial yang berlebihan, khususnya TikTok. Algoritma TikTok yang sangat revolusioner ternyata membawa dampak serius pada kemampuan kognitif kita. Yuk, simak lebih lanjut bagaimana algoritma TikTok memengaruhi otak dan cara mengatasinya.
Penurunan Kualitas Fokus Akibat TikTok
Penggunaan TikTok yang semakin marak ternyata berpengaruh pada kemampuan kita untuk fokus. Video-video pendek yang disajikan secara terus menerus membuat otak terbiasa dengan informasi yang cepat dan singkat. Alhasil, ketika kita dihadapkan dengan tugas yang memerlukan konsentrasi lebih lama, fokus kita mulai menurun.
Bayangkan, jika dulu kita bisa duduk fokus selama 30 menit, kini baru beberapa menit saja kita sudah merasa gelisah dan tergoda untuk melihat hal lain yang lebih cepat memberikan kepuasan.
Bagaimana Algoritma TikTok Bekerja?
TikTok memperkenalkan algoritma "For You Page" (FYP), yang secara otomatis menampilkan konten yang sesuai dengan kebiasaan dan preferensi pengguna. Berbeda dengan media sosial lain yang mengharuskan kita mencari atau mengikuti akun tertentu, TikTok langsung menyajikan konten yang relevan tanpa harus kita minta. Sistem ini membuat pengguna semakin betah berlama-lama scrolling karena selalu disuguhi video yang menarik perhatian mereka.
Namun, di balik kemudahan ini, terdapat dampak negatif yang tak disadari oleh banyak orang. Konten yang cepat dan mudah diakses memengaruhi bagaimana otak kita berfungsi, terutama dalam hal melepaskan dopamin.
Dampak Dopamin dan Kecanduan TikTok
Dopamin adalah zat kimia di otak yang berperan dalam sistem penghargaan dan motivasi. Secara alami, dopamin dilepaskan ketika kita berhasil menyelesaikan tugas yang menantang atau mencapai sesuatu yang memerlukan usaha. Namun, TikTok memicu pelepasan dopamin secara instan melalui konten yang mudah diakses, yang kemudian dikenal sebagai "cheap dopamine" atau dopamin murah.
Kesenangan instan dari scrolling TikTok membuat otak kecanduan karena otak menganggap aktivitas ini sebagai sumber kebahagiaan. Akibatnya, kita menjadi malas untuk melakukan hal-hal yang lebih bermakna atau membutuhkan usaha. Aktivitas yang lebih menantang dan bermanfaat menjadi kurang menarik dibandingkan dengan kesenangan instan dari TikTok.
TikTok dan Penurunan Kualitas Fokus
Kecanduan terhadap video pendek di TikTok membawa dampak negatif terhadap kemampuan kita untuk fokus dalam jangka waktu yang lama. Otak kita terbiasa untuk merasa puas dalam waktu singkat, sehingga menjadi sulit untuk tetap tenang dan fokus ketika dihadapkan dengan tugas yang memerlukan konsentrasi lebih lama. Ini bisa berpengaruh pada banyak aspek kehidupan, terutama saat belajar atau bekerja.
Menurut Dr. Patrick Porter, seorang ahli saraf yang mempelajari otak manusia selama 30 tahun, penggunaan TikTok yang berlebihan dapat menyebabkan kondisi yang disebut “TikTok Brain”. Otak menjadi kecanduan pada kesenangan instan, dan kemampuan untuk fokus menurun drastis.
Solusi: Meditasi untuk Memperbaiki Fokus
Lantas, bagaimana cara memperbaiki kualitas fokus kita? Salah satu solusinya adalah meditasi. Banyak orang meremehkan meditasi, padahal latihan mental ini sangat efektif dalam meningkatkan konsentrasi dan kejernihan pikiran.
Meditasi, khususnya mindfulness meditation, terbukti dapat merubah struktur otak secara positif. Penelitian dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa meditasi mampu meningkatkan ketebalan hippocampus, area otak yang berperan dalam pembelajaran dan memori. Sebaliknya, area amigdala, yang terkait dengan rasa takut dan stres, akan menyusut. Hasilnya, fokus, kualitas belajar, dan daya ingat kita akan semakin meningkat.
Cara Praktis Melakukan Meditasi
Kabar baiknya, meditasi sangat mudah dilakukan. Kamu bisa memulainya dengan menetapkan timer selama 5-10 menit dan fokus pada pernapasan atau sensasi di tubuh. Ketika pikiran mulai melayang, kembalikan fokus ke pernapasan tanpa merasa tertekan. Dengan melakukannya secara rutin, hanya dalam beberapa hari kamu bisa merasakan peningkatan pada kualitas fokus dan kejernihan pikiran.
Batasi Konsumsi Konten Pendek
Selain meditasi, hal yang tak kalah penting adalah mengurangi konsumsi konten video pendek, terutama TikTok. Setelah kamu memahami bagaimana algoritma ini merusak fokus, kini saatnya lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Batasi waktu untuk scrolling dan gunakan waktu yang kamu miliki untuk hal-hal yang lebih bermakna.
TikTok mungkin memberikan hiburan instan, namun dampaknya terhadap fokus dan kognitif kita tidak bisa diabaikan. Dengan mengenali bagaimana algoritma TikTok bekerja dan dampaknya terhadap otak, kamu bisa mulai mengambil langkah-langkah untuk menjaga kualitas fokus dan pikiranmu. Cobalah mulai meditasi hari ini dan batasi konsumsi media sosialmu untuk kehidupan yang lebih produktif dan sehat.